Hai sobat.
Apa kabar?
Mudah – mudahan dalam keadaan baik dan sehat selalu.
Kali ini saya akan membahas tentang teknik budi daya semut rangrang, tapi sebelum kita lanjut membahas tentang budidaya semut rangrang ada baiknya kita mengetahui Karakter semut rangrang itu sendiri.
Apa kabar?
Mudah – mudahan dalam keadaan baik dan sehat selalu.
Kali ini saya akan membahas tentang teknik budi daya semut rangrang, tapi sebelum kita lanjut membahas tentang budidaya semut rangrang ada baiknya kita mengetahui Karakter semut rangrang itu sendiri.
Semut rangrang atau di
sebut juga dengan oecophyla smaragdina termasuk serangga dalam ordo hymenoptera
family formicidae, semut rangrang ini terkenal karena kemampuannya membuat
sarang yang unik di pucuk pohon, meskipun tidakmemiliki sengat, semut rangrang
juga terkenal dengan gigitannya yang terasa pedas, karena racun yang
dikeluarkannya mampu menyerang saraf.
Ukuran tubuhnya besar
memanjang ,berwarna coklat kemerahan atau kehijauan, semut ini merupakan
serangga sosial yang hidup dalam suatu koloni atau kelompok. Sebagai serangga
sosial, semut rangrang melakukan semua aktifitasnya secara bersama – sama
antara lain penjelajahan wilayah, pengamanan koloni dari predator atau musuh ,
pencari makan dan pembuatan sarang.
Semut rangrang yang
bersifat agresif dan predator ini sering digunakan sebagai biokontrol agen
pengendali hama pada perkebunan tropis untuk meningkatkan produksi tanaman
seperti yang dilakukan petani mete di australia dan petani kakao di vietnam.
Selain itu semut rangrang juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein dan
asam lemak terutama larva semut yang bisa dimakan secara langsung.
Dibeberapa negara kelezatan
semut rangrang mempunyai harga sangat tinggi dan dipanen dalam jumlah besar
dengan cara ini semut rangrang berkontribusi terhadap sosial ekonomi lokal, di
thailand utara harga larva semut rangrang dua kali harga daging sapi
berkualitas tinggi, selain beberapa manfaat tersebut, semut rangrang juga
digunakan sebagai salah satu alat pengobatan medis seperti yang dilakukan di
china dan india sedangkan di indonesia, telur dan larva semut rangrang di
manfaatkan sebagai pakan burung kicau, hal ini membuktikan bahwa keberadaan
semut rangrang dapat memberikan manfaat ganda terhadap lingkungan kita, baik
langsung maupun tidak langsung.
Secara alami semut rangrang
akan melakukan aktivitas sejak menetas dan mampu berjalan, Tetapi setelah
dewasa semut rangrang akan melakukan tugas masing - masing individu dalam koloni berdasarkan
fungsi reproduksinya yang dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu semut
reproduktif dan semut nonreproduktif.
Dalam kondisi normal, baik
lingkungan tempat tinggal sarang, suhu, intensitas cahaya, maupun ketersediaan
makanan yang cukup, ratu semut rangrang mampu bertelur 240 s/d 700 butir
perhari dalam bentuk gundukan sebesar setengah tetes air,terus menerus selama
12 bulan sebelum akhirnya mati, telur – telur ini akan didistribusikan
keseluruh sarang dalam koloni oleh semut pekerja dengan menempelkan setiap
telur ke dinding sarang dengan mengabsorsi oksigen di udara sekitarnya,
kandungan protein dalam telur akan tumbuh menjadi embrio yang di bantu suntikan
nutrisi berupa fruklosa oleh semut pekerja sampai menjadi larva dan akan
menetas pada hari ke 16, kulit bagian luar telur spesies oecophylla tidak berupa
cangkang atau kepompong seperti spesies lain ini dikarenakan semut dewasa
memanfaatkannya untuk membuat jaring sutera pada sarang koloni.
Semut reproduktif terdiri
dari ratu dan jantan yang memegar peran sangat penting dalam perkembang biakan
suatu koloni, dari ratu akan dihasilkan semua elemen koloni, seperti calon
ratu, semut jantan, smut penjaga, maupun semut pekerja dibutuhkan kurang lebih
6 bulan terhitung setelah menetas bagi calon ratu untuk dapat mencapai
kematangan dalam proses reproduksi.
Calon ratu muda memiliki
ciri- ciri :
a. Ukuran antara 15-16
mm
b. Tubuh berwarna hijau
kecolatan
c. Bersayap
Apabila dalam koloni
terdapat beberapa sarang turunan, perpindahan sarang yang dilakukan oleh calon
ratu muda biasanya tidak akan diterima oleh semut penghuni sarang tersebut,
meskipun masih dalam satu koloni.
Semut nonreproduktif adalah
jumlah terbesar dari semut betina mandul dalam sebuah koloni semut rangrang
mereka bertuga mengola keseluruhan koloni secara bersama – sama dari mencari
makanan, membagi makanan, merawat telur dan larva, membuat sarang, dan menjaga
koloni dari predator. Ketika jumlah koloni cukup besar maka berdasarkan
tugasnya secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu semut penjaga
dan semut pekerja.
Ciri –ciri semut penjaga
yaitu :
a. Tubuh berwarna
coklat tua
b. Tidak bersayap
c. Terlihat lebih
agresif
d. Ukuran 8 – 10 mm
Semut penjaga menghabiskan
sebagian besar waktunya berada diluar sekitar sarang, untuk melindungi anggota
koloni dari benda /mahluk asing yang dianggap sebagai predator atau musuh yang
membahayakan koloninya.
Ciri – ciri semut pekerja
yaitu :
a. Tubuh berwarna
coklat
b. Tidak bersayap
c. Ukuran 8 – 10 mm
Semut
bertugas memindahkan telur dan larva agar mendapat oksigen yang cukup,
memperbesar atau membuat sarang baru disekitar koloni jika koloni semakin
besar, serta mencari dan memberi makan seluruh elemen koloni.
Dalam
kondisi koloni tidak mempunyai ratu biasanya koloni dengan satu sarang kecil
maka semut pekerja akan bertelur, karna telur tidak di buahi, maka telur yang
dihasilkan tidak akan menetas, hal ini dilakukan bukan untuk menambah besar
koloni, tetapi semut mengambil manfaat dari cairan yang dikeluarkan telur untuk
membuat jaring jaring pengikat sarang mereka.
Aktivitas
pencarian makan dilakukan semut rangrang hanya di daerah teritorialnya, suhu
lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap aktivitas
pencarian makan, semut rangrang mencari makan pada saat suhu udara 23 – 30
derajat celcius, pada saat suhu udara diatas 30 derajat celcius aktivitas pencarian
makan berkurang, aktivitas normal semut rangrang lebih besar dibandingkan
dengan aktivitas nonnormalnya, yaitu antara pukul 09.00 – 10.30 dan 15.00 –
18.00 merupakan waktu yang paling banyak digunakan semut rangrang untuk mencari
makan, selebihnya waktu mereka digunakan untuk didalam sarang.
Selain
kebutuhan nutrisi , ketersediaan makanan sekitar sarang dan tingkat pertumbuhan
koloni juga mempengaruhi aktivitas pencarian makan, semut rangrang membutuhkan
nutrisi untuk kelangsungan hidupnya, nutrisi tersebut berupa karbohitrat,
lemak, dan protein. Jika di alam liar sumber karbohidrat di peroleh dari
simbiosis mutualisme dengan kutu daun yaitu semut rangrang mendapatkan cairan
manis berupa glukosa dan sukrosa dari kutu daun da sebaliknya kutu daun mendapatkan
perlindungan dari bahaya predator. Sedangkan sumber protein dan lemak diperoleh
dari memengsa serrangga seperti lalat, belalang, kupu –kupu, ulat dll. Makanan
akan disimpan dalam sarang semut rangrang sebagai cadangan saat sumber makanan
disekitar sarang berkurang.
Semut
rangrang memiliki sistem komunikasi kimiawi untuk berhubungan dengan sesama
anggota koloninya, berupa gas cair yang kita sebut dengan feromon, semut
pekerja yang menemukan makanan, akan mengeluarkan feromon dalam kapasitas
tertentu melalui pori kecil di bagian ekornya yang disebut gaster dan sumber
feromon yang dikeluarkan ini akan diterima oleh semut lain sebagai titik
koordinat makanan.
Semut
rangrang membentuk sarang dari beberapa benda yang tidak tembus cahaya, jika
dialam liar biasanya helai daun guna mendapat kan intensitas cahaya yang tepat
dijalin dengan menggunakan bahan benang sutera yang dikeluarkan dari larva
kemudian dicampur feromon dari mulut semut rangrang dewasa dan dikeringkan
dengan bantuan sinar matahari, sarang bersifat polydomous, yang artinya satu
koloni mendiami banyak sarang dalam satu tempat atau dalam tempat yang berbeda
dalam satu koloni, pembuatan sarang turunan dilakukan jika sarang utama / induk
tidak dapat lagi menampung ratusan atau ribuan semut pekerja.
Setelah
sarang turunan di bangun, pemindahan koloni dilakukan dimulai dengan pemindahan
larva, pembuatan sarang baru dilakukan apabila sarang lama sudah tidak lagi
nyaman untuk ditempati, karena merasa terganggu, rusak, atau alasan
ketersediaan sumbermakanan disekitar yang tidilayah kekuasaan semut rangrang
bersifat absolut, ini berarti tidak memungkinkan bagi semut atau serangga lain
untuk hidup dalam wilayah kekuasaannya, bukti absolut dari kekuasaan wilayah
semut ini yaitu pemangsaan terhadap serangga yang masuk kedalam wilayahnya,
garda terdepan dalam rangka pertahanan wilayah kekuasaan ini dilakukan oleh
semut penjaga, dalam kondisi satu semut penjaga tidak mampu menghadapi musuh
maka semut rangrang akan mengeluarkan feromon sebagai sinyal pemberi tahu
terhadap semut penjaga lainnya.
Tahapan
tahapan budidaya semut rangrang :
1.
Persiapan
Tempat Atau Kandang
Untuk budi daya
keroto tempat merupakan hal yang sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan
budidaya, banyak sekali hal - hal yang harus diperhatikan untuk kenyamanan
semut rangrang tinggal di kandang, diantaranya suhu ruangan, keamanan dari
predator dan intensitas cahaya, sedangkan bahan yang bisa kita gunakan sebagai
tempat tinggal semut rangrang itu banyak sekali di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan
diantaranya:
-
Toples
-
Pipa
-
Botol air mineral
-
Ember
-
Kardus dll
Pembuatan
kandang dilakukan dengan cara membuat rak - rak dari kayu, bambu, baja ringan, besi
hollo dengan ukuran Panjang 3 m lebar 1 meter dan tinggi 1,5 meter akan tetapi
ukuran tidak menjadi patokan karna kesemuanya itu sebaiknya di sesuaikan dengan
kondisi lahan yang ada.
Untuk
kaki rak usahakan di alasi dengan wadah yang di beri minyak untuk menghindari
semut rangrang kabur dari tempatnya, serta posisi rak usahakan jangan menyetuh
dinding atau benda yang bisa membuat semut kabur melalui jalan itu.
2. Penyiapan bibit semut rangrang
Untuk
masalah bibit kita dapat mengambilnya dari alam ataupun membelinya dari
peternak – peternak yang ada di sekitar kita baik secara on line ataupun off
line, yang jelas untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya kita
menggunakan bibit yang berkualitas. Adapun ciri ciri bibit semut rangrang yang
bagus adalah sebagai berikut :
-
usahakan isi koloni semut sudah cukup
penuh dan banyak sehingga produksi telur krotonya lebih cepat. Jangan membeli
bibit kroto yang isi koloni semutnya masih sedikit, karena produktivitas semut
rang-rang dalam menghasilkan kroto akan kurang cepat.
-
pastikan kondisi semut cukup sehat
alias hidup. Hindari membeli semut yang
kondisinya sudah lemas dan stress. Bisa dipastikan, semut yang demikian sulit
dan lambat berkembang biak, bahkan cepat punah dan habis dengan sendirinya.
-
pastikan semut rang-rang sudah
menghasilkan telur. Lihat ada tidaknya telur kroto di dalam toples bibit kroto
yang akan anda beli. Koloni semut rangrang umumnya lebih betah tinggal, jika di
dalam media sudah ada telur kroto. Akan berbeda, jika di dalam koloni semut
tidak ada krotonya, semut akan cenderung mencari jalan untuk pergi dari media.
- pastikan
ada ratu semut dalam media. Pilihlah bibit kroto yang ada ratunya, jangan asal
saja dalam memberli bibit kroto. Ratu selain membuat semut koloni lebih betah,
juga memiliki telur kroto yang lebih besar dan lebih banyak dari pada semut
lainnya. Namun, ratu semut memang susah dicari. Oleh karenanya, tidak harus ada
banyak ratu, karena bisa saja dibunuh oleh koloni semut.
3. Pakan dan minuman
Adapun
makannan yang bisa diberikan pada semut rangrang itu banyak sekali diantaranya
:
- Ulat
hongkong
- Olat
kandang
- Olat
jerman
- Belalang
- Jangkrik
- Daging
dagingan dll
Dalam
pemberian pakan pada semut rangrang usahakan jangan berlebihan karna akan
membuat kandang menjadi kotor sehingga menimbulkan jamur,dan juga jangan
terlalu sedikit sehingga membuat semut rangrang berusaha kabur untuk mencari
sumber makanan di tempat lain, akan tetapi yang sedang sedang saja kesemuanya
itu tidak terlepas dari cara kita dalam mengontrol pola pakan semut rangrang.
Sedangkan
ontuk minum semut rangrang itu bisa kita berikan air yang di beri gula dengan
perbandingan satu gelas air di beri satu sendok makan gula pasir atau bisa juga
kita berikan air kelapa.
4. Hama dan penyakit
Adapun
hama yang menyerang semut rangrang terdisi dari :
1. Hama
psredator yaitu hama yang secara langsung mengurangi populasi semut atau telur
semut secara massal contohnya cicak, tikus, katak, kadal, ayam
2. Hama
pengganggu yaitu hama yang mengganggu produktifitas semut, mengganggu kandang,
makanan, dsb.
5. Panen
Panen
keroto sebaiknya dilakukan 2 bulan sekali agar semut dapat berregenerasi sehingga
usaha ternak kita dapat berjalan langgeng.
0 komentar:
Post a Comment