30 January, 2020

PANDUAN TERNAK SEMUT RANGRANG



Hai sobat.

Apa kabar?

Mudah – mudahan dalam keadaan baik dan sehat selalu.

Kali ini saya akan membahas tentang teknik budi daya semut rangrang, tapi sebelum kita lanjut membahas tentang budidaya semut rangrang ada baiknya kita mengetahui Karakter semut rangrang itu sendiri.

Semut rangrang atau di sebut juga dengan oecophyla smaragdina termasuk serangga dalam ordo hymenoptera family formicidae, semut rangrang ini terkenal karena kemampuannya membuat sarang yang unik di pucuk pohon, meskipun tidakmemiliki sengat, semut rangrang juga terkenal dengan gigitannya yang terasa pedas, karena racun yang dikeluarkannya mampu menyerang saraf.

Ukuran tubuhnya besar memanjang ,berwarna coklat kemerahan atau kehijauan, semut ini merupakan serangga sosial yang hidup dalam suatu koloni atau kelompok. Sebagai serangga sosial, semut rangrang melakukan semua aktifitasnya secara bersama – sama antara lain penjelajahan wilayah, pengamanan koloni dari predator atau musuh , pencari makan dan pembuatan sarang.

Semut rangrang yang bersifat agresif dan predator ini sering digunakan sebagai biokontrol agen pengendali hama pada perkebunan tropis untuk meningkatkan produksi tanaman seperti yang dilakukan petani mete di australia dan petani kakao di vietnam. Selain itu semut rangrang juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein dan asam lemak terutama larva semut yang bisa dimakan secara langsung.

Dibeberapa negara kelezatan semut rangrang mempunyai harga sangat tinggi dan dipanen dalam jumlah besar dengan cara ini semut rangrang berkontribusi terhadap sosial ekonomi lokal, di thailand utara harga larva semut rangrang dua kali harga daging sapi berkualitas tinggi, selain beberapa manfaat tersebut, semut rangrang juga digunakan sebagai salah satu alat pengobatan medis seperti yang dilakukan di china dan india sedangkan di indonesia, telur dan larva semut rangrang di manfaatkan sebagai pakan burung kicau, hal ini membuktikan bahwa keberadaan semut rangrang dapat memberikan manfaat ganda terhadap lingkungan kita, baik langsung maupun tidak langsung.

Secara alami semut rangrang akan melakukan aktivitas sejak menetas dan mampu berjalan, Tetapi setelah dewasa semut rangrang akan melakukan tugas masing -   masing individu dalam koloni berdasarkan fungsi reproduksinya yang dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu semut reproduktif dan semut nonreproduktif.

Dalam kondisi normal, baik lingkungan tempat tinggal sarang, suhu, intensitas cahaya, maupun ketersediaan makanan yang cukup, ratu semut rangrang mampu bertelur 240 s/d 700 butir perhari dalam bentuk gundukan sebesar setengah tetes air,terus menerus selama 12 bulan sebelum akhirnya mati, telur – telur ini akan didistribusikan keseluruh sarang dalam koloni oleh semut pekerja dengan menempelkan setiap telur ke dinding sarang dengan mengabsorsi oksigen di udara sekitarnya, kandungan protein dalam telur akan tumbuh menjadi embrio yang di bantu suntikan nutrisi berupa fruklosa oleh semut pekerja sampai menjadi larva dan akan menetas pada hari ke 16, kulit bagian luar telur spesies oecophylla tidak berupa cangkang atau kepompong seperti spesies lain ini dikarenakan semut dewasa memanfaatkannya untuk membuat jaring sutera pada sarang koloni.

Semut reproduktif terdiri dari ratu dan jantan yang memegar peran sangat penting dalam perkembang biakan suatu koloni, dari ratu akan dihasilkan semua elemen koloni, seperti calon ratu, semut jantan, smut penjaga, maupun semut pekerja dibutuhkan kurang lebih 6 bulan terhitung setelah menetas bagi calon ratu untuk dapat mencapai kematangan dalam proses reproduksi.

Calon ratu muda memiliki ciri- ciri :


a. Ukuran antara 15-16 mm 

b. Tubuh berwarna hijau kecolatan

c. Bersayap

Apabila dalam koloni terdapat beberapa sarang turunan, perpindahan sarang yang dilakukan oleh calon ratu muda biasanya tidak akan diterima oleh semut penghuni sarang tersebut, meskipun masih dalam satu koloni.

Semut nonreproduktif adalah jumlah terbesar dari semut betina mandul dalam sebuah koloni semut rangrang mereka bertuga mengola keseluruhan koloni secara bersama – sama dari mencari makanan, membagi makanan, merawat telur dan larva, membuat sarang, dan menjaga koloni dari predator. Ketika jumlah koloni cukup besar maka berdasarkan tugasnya secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu semut penjaga dan semut pekerja.

Ciri –ciri semut penjaga yaitu :


a. Tubuh berwarna coklat tua 

b. Tidak bersayap

c. Terlihat lebih agresif

d. Ukuran 8 – 10 mm

Semut penjaga menghabiskan sebagian besar waktunya berada diluar sekitar sarang, untuk melindungi anggota koloni dari benda /mahluk asing yang dianggap sebagai predator atau musuh yang membahayakan koloninya.

Ciri – ciri semut pekerja yaitu :


a. Tubuh berwarna coklat

b. Tidak bersayap

c. Ukuran 8 – 10 mm

Semut bertugas memindahkan telur dan larva agar mendapat oksigen yang cukup, memperbesar atau membuat sarang baru disekitar koloni jika koloni semakin besar, serta mencari dan memberi makan seluruh elemen koloni.
Dalam kondisi koloni tidak mempunyai ratu biasanya koloni dengan satu sarang kecil maka semut pekerja akan bertelur, karna telur tidak di buahi, maka telur yang dihasilkan tidak akan menetas, hal ini dilakukan bukan untuk menambah besar koloni, tetapi semut mengambil manfaat dari cairan yang dikeluarkan telur untuk membuat jaring jaring pengikat sarang mereka.
Aktivitas pencarian makan dilakukan semut rangrang hanya di daerah teritorialnya, suhu lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap aktivitas pencarian makan, semut rangrang mencari makan pada saat suhu udara 23 – 30 derajat celcius, pada saat suhu udara diatas 30 derajat celcius aktivitas pencarian makan berkurang, aktivitas normal semut rangrang lebih besar dibandingkan dengan aktivitas nonnormalnya, yaitu antara pukul 09.00 – 10.30 dan 15.00 – 18.00 merupakan waktu yang paling banyak digunakan semut rangrang untuk mencari makan, selebihnya waktu mereka digunakan untuk didalam sarang.
Selain kebutuhan nutrisi , ketersediaan makanan sekitar sarang dan tingkat pertumbuhan koloni juga mempengaruhi aktivitas pencarian makan, semut rangrang membutuhkan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya, nutrisi tersebut berupa karbohitrat, lemak, dan protein. Jika di alam liar sumber karbohidrat di peroleh dari simbiosis mutualisme dengan kutu daun yaitu semut rangrang mendapatkan cairan manis berupa glukosa dan sukrosa dari kutu daun da sebaliknya kutu daun mendapatkan perlindungan dari bahaya predator. Sedangkan sumber protein dan lemak diperoleh dari memengsa serrangga seperti lalat, belalang, kupu –kupu, ulat dll. Makanan akan disimpan dalam sarang semut rangrang sebagai cadangan saat sumber makanan disekitar sarang berkurang.
Semut rangrang memiliki sistem komunikasi kimiawi untuk berhubungan dengan sesama anggota koloninya, berupa gas cair yang kita sebut dengan feromon, semut pekerja yang menemukan makanan, akan mengeluarkan feromon dalam kapasitas tertentu melalui pori kecil di bagian ekornya yang disebut gaster dan sumber feromon yang dikeluarkan ini akan diterima oleh semut lain sebagai titik koordinat makanan.
Semut rangrang membentuk sarang dari beberapa benda yang tidak tembus cahaya, jika dialam liar biasanya helai daun guna mendapat kan intensitas cahaya yang tepat dijalin dengan menggunakan bahan benang sutera yang dikeluarkan dari larva kemudian dicampur feromon dari mulut semut rangrang dewasa dan dikeringkan dengan bantuan sinar matahari, sarang bersifat polydomous, yang artinya satu koloni mendiami banyak sarang dalam satu tempat atau dalam tempat yang berbeda dalam satu koloni, pembuatan sarang turunan dilakukan jika sarang utama / induk tidak dapat lagi menampung ratusan atau ribuan semut pekerja.
Setelah sarang turunan di bangun, pemindahan koloni dilakukan dimulai dengan pemindahan larva, pembuatan sarang baru dilakukan apabila sarang lama sudah tidak lagi nyaman untuk ditempati, karena merasa terganggu, rusak, atau alasan ketersediaan sumbermakanan disekitar yang tidilayah kekuasaan semut rangrang bersifat absolut, ini berarti tidak memungkinkan bagi semut atau serangga lain untuk hidup dalam wilayah kekuasaannya, bukti absolut dari kekuasaan wilayah semut ini yaitu pemangsaan terhadap serangga yang masuk kedalam wilayahnya, garda terdepan dalam rangka pertahanan wilayah kekuasaan ini dilakukan oleh semut penjaga, dalam kondisi satu semut penjaga tidak mampu menghadapi musuh maka semut rangrang akan mengeluarkan feromon sebagai sinyal pemberi tahu terhadap semut penjaga lainnya.
Tahapan tahapan budidaya semut rangrang :
1.   Persiapan Tempat Atau Kandang
Untuk budi daya keroto tempat merupakan hal yang sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan budidaya, banyak sekali hal - hal yang harus diperhatikan untuk kenyamanan semut rangrang tinggal di kandang, diantaranya suhu ruangan, keamanan dari predator dan intensitas cahaya, sedangkan bahan yang bisa kita gunakan sebagai tempat tinggal semut rangrang itu banyak sekali di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan diantaranya:
-        Toples

-        Pipa

-        Botol air mineral

-        Ember

-        Kardus dll

Pembuatan kandang dilakukan dengan cara membuat rak - rak dari kayu, bambu, baja ringan, besi hollo dengan ukuran Panjang 3 m lebar 1 meter dan tinggi 1,5 meter akan tetapi ukuran tidak menjadi patokan karna kesemuanya itu sebaiknya di sesuaikan dengan kondisi lahan yang ada.

Untuk kaki rak usahakan di alasi dengan wadah yang di beri minyak untuk menghindari semut rangrang kabur dari tempatnya, serta posisi rak usahakan jangan menyetuh dinding atau benda yang bisa membuat semut kabur melalui jalan itu.

2.   Penyiapan bibit semut rangrang

Untuk masalah bibit kita dapat mengambilnya dari alam ataupun membelinya dari peternak – peternak yang ada di sekitar kita baik secara on line ataupun off line, yang jelas untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya kita menggunakan bibit yang berkualitas. Adapun ciri ciri bibit semut rangrang yang bagus adalah sebagai berikut :

-      usahakan isi koloni semut sudah cukup penuh dan banyak sehingga produksi telur krotonya lebih cepat. Jangan membeli bibit kroto yang isi koloni semutnya masih sedikit, karena produktivitas semut rang-rang dalam menghasilkan kroto akan kurang cepat.

-      pastikan kondisi semut cukup sehat alias hidup. Hindari  membeli semut yang kondisinya sudah lemas dan stress. Bisa dipastikan, semut yang demikian sulit dan lambat berkembang biak, bahkan cepat punah dan habis dengan sendirinya.

-      pastikan semut rang-rang sudah menghasilkan telur. Lihat ada tidaknya telur kroto di dalam toples bibit kroto yang akan anda beli. Koloni semut rangrang umumnya lebih betah tinggal, jika di dalam media sudah ada telur kroto. Akan berbeda, jika di dalam koloni semut tidak ada krotonya, semut akan cenderung mencari jalan untuk pergi dari media.

-      pastikan ada ratu semut dalam media. Pilihlah bibit kroto yang ada ratunya, jangan asal saja dalam memberli bibit kroto. Ratu selain membuat semut koloni lebih betah, juga memiliki telur kroto yang lebih besar dan lebih banyak dari pada semut lainnya. Namun, ratu semut memang susah dicari. Oleh karenanya, tidak harus ada banyak ratu, karena bisa saja dibunuh oleh koloni semut.

3.   Pakan dan minuman

Adapun makannan yang bisa diberikan pada semut rangrang itu banyak sekali diantaranya :

-      Ulat hongkong

-      Olat kandang

-      Olat jerman

-      Belalang

-      Jangkrik

-      Daging dagingan dll

Dalam pemberian pakan pada semut rangrang usahakan jangan berlebihan karna akan membuat kandang menjadi kotor sehingga menimbulkan jamur,dan juga jangan terlalu sedikit sehingga membuat semut rangrang berusaha kabur untuk mencari sumber makanan di tempat lain, akan tetapi yang sedang sedang saja kesemuanya itu tidak terlepas dari cara kita dalam mengontrol pola pakan semut rangrang.

Sedangkan ontuk minum semut rangrang itu bisa kita berikan air yang di beri gula dengan perbandingan satu gelas air di beri satu sendok makan gula pasir atau bisa juga kita berikan air kelapa.

4.   Hama dan penyakit

Adapun hama yang menyerang semut rangrang terdisi dari :

1.  Hama psredator yaitu hama yang secara langsung mengurangi populasi semut atau telur semut secara massal contohnya cicak, tikus, katak, kadal, ayam

2. Hama pengganggu yaitu hama yang mengganggu produktifitas semut, mengganggu kandang, makanan, dsb.

5.   Panen

Panen keroto sebaiknya dilakukan 2 bulan sekali agar semut dapat berregenerasi sehingga usaha ternak kita dapat berjalan langgeng.









0 komentar:

Post a Comment