Sebagai salah satu jenis ikan konsumsi ikan patin merupakan salah satu ikan primadona dan pilihan dikarenakan ikan patin memiliki rasa yang gurih dan tekstur daging yang lembut, maka tidak heran jika banyak masyarakat yang menyukai hidangan dari olahan ikan patin ini, oleh karena itu permintaan patin di pasaran tidak pernah turun dan bahkan naik secara signifikan. Maka tidak heran harga ikan ini relatif tinggi dibandingkan ikan lele.
Ikan patin merupakan jenis ikan air tawar yang saat ini banyak di budidayakan karena permintaan pasarnya tinggi, oleh sebab itu agar budidayanya berhasil maka tidak boleh dilakukan secara asal – asalan.
Disini saya akan menjelaskan metode budidaya patin di kolam tanah.
1. Penyiapan tempat atau kolam budidaya
Persiapan tempat Merupakan hal pertama yang dilakukan dalam suatu budidaya khususnya budidaya ikan patin ini, adapun tempat yang bisa kita gunakan yaitu berupa kolam tanah, kolam terpal, ataupun kolam Beton. Kesemuanya itu disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada serta modal yang dimiliki, dari situlah kita bisa menganalisa serta mengambil keputusan tempat yang mana yang dapat kita gunakan dalam budidaya tersebut.
2. Pembibitan
Pembibitan merupakan termasuk hal yang sangat penting untuk di perhatikan, karena kualitas bibit yang baik tentunya mempengaruhi hasil yang kita harap – harapkan.
Pembibitan ikan patin ini dapat kita lakukan dengan Dua Metode Yaitu:
a. Membuat bibit dari indukan
b. membeli anakan dari penjual bibit
Dari Dua Metode ini kita dapat mengambil keputusan, cara mana yang terbaik yang akan kita lakukan dalam budidaya kita tersebut, kita bisa menganalisisnya sendiri Baik dari segi biaya waktu dan keefektifannya.
3. Pemberian pakan
Pemberian pakan Merupakan hal yang paling penting dan sangat menentukan dalam keberhasilan, dengan pemberian pakan yang asal – asalan maka sudah bisa dipastikan tidak akan berhasil dalam suatu budidaya.
Adapun pakan yang bisa kita gunakan untuk budidaya ikan patin yaitu:
a. Pelet
b. Pakan Alternatif Seperti, anakan ikan, keong, cacing, ulat, dll
Sebaiknya pemberian pakan dilakukan sesuai dengan kondisi ukuran ikan itu sendiri agar ikan mudah memakannya, diusahakan pemberian pakan jangan sampai telat karna akan berdampak pada pertumbuhan ikan yang tidak maksimal.
4. Penyakit dan penanganannya
1. Penyakit yang disebabkan Parasit
Ciri – cirinya:
• Ikan berkumpul di tempat yang gelap
• Menggosok – gosokan tubuhnya
Penanggulangannya :
• Memberikan formalin 20 ppm
• Menaruh ikan pada larutan Malachite Gren 4 gr/Ltr selama 24 jam
• Eksta sambiloto yang dilarutkan kedalam air
2. Penyakit yang disebabkan bakteri
Ciri – cirinya:
• Menyerang bagian perut, punggung serta ekor yang disertai dengan pendarahan
Penanggulangannya :
• Menaruh ikan pada larutan PK 10 – 20 ppm selama 30 – 60 menit
• Memberikan Parutan Kunyit pada tubuh ikan
3. Penyakit yang disebabkan Jamur
Ciri – cirinya:
• Luka di bagian punggung, tutup ingsang, sirip yang ditumbuhi benang halus seperti kapas
Penanggulangannya :
• Menaruh ikan pada larutan Malachite Gren 2 – 3 gr/Ltr selama 30 menit diulang selama 3 hari berturut - turut.
• Menggunakan eksta lengkuas.
5. Pemanenan
Umumnya ikan patin yang diminati dipasaran memiliki bobot 1 kg / ekor, untuk mencapai bobot diatas kita membutuhkan waktu 6 - 12 bulan dari proses penebaran bibit, dengan kualitas benih yang baik, pola makan yang teratur dan memenuhi standar asupan gizi, serta jumlah dan ukuran kolam yang sudah ditentukan.
0 komentar:
Post a Comment