30 January, 2020

PANDUAN TERNAK IKAN PATIN


Sebagai salah satu jenis ikan konsumsi ikan patin merupakan salah satu ikan primadona dan pilihan dikarenakan ikan patin memiliki rasa yang gurih dan tekstur daging yang lembut, maka tidak heran jika banyak masyarakat yang menyukai hidangan dari olahan ikan patin ini, oleh karena itu permintaan patin di pasaran tidak pernah turun dan bahkan naik secara signifikan. Maka tidak heran harga ikan ini relatif tinggi dibandingkan ikan lele.


Ikan patin merupakan jenis ikan air tawar yang saat ini banyak di budidayakan karena permintaan pasarnya tinggi, oleh sebab itu agar budidayanya berhasil maka tidak boleh dilakukan secara asal – asalan. 

Disini saya akan menjelaskan metode budidaya patin di kolam tanah.

1. Penyiapan tempat atau kolam budidaya

Persiapan tempat Merupakan hal pertama yang dilakukan dalam suatu budidaya khususnya budidaya ikan patin ini, adapun tempat yang bisa kita gunakan yaitu berupa kolam tanah, kolam terpal, ataupun kolam Beton. Kesemuanya itu disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada serta modal yang dimiliki, dari situlah kita bisa menganalisa serta mengambil keputusan tempat yang mana yang dapat kita gunakan dalam budidaya tersebut.

2. Pembibitan

Pembibitan merupakan termasuk hal yang sangat penting untuk di perhatikan, karena kualitas bibit yang baik tentunya mempengaruhi hasil yang kita harap – harapkan.

Pembibitan ikan patin ini dapat kita lakukan dengan Dua Metode Yaitu: 

a. Membuat bibit dari indukan 

b. membeli anakan dari penjual bibit 

Dari Dua Metode ini kita dapat mengambil keputusan, cara mana yang terbaik yang akan kita lakukan dalam budidaya kita tersebut, kita bisa menganalisisnya sendiri Baik dari segi biaya waktu dan keefektifannya.

3. Pemberian pakan

Pemberian pakan Merupakan hal yang paling penting dan sangat menentukan dalam keberhasilan, dengan pemberian pakan yang asal – asalan maka sudah bisa dipastikan tidak akan berhasil dalam suatu budidaya.

Adapun pakan yang bisa kita gunakan untuk budidaya ikan patin yaitu:

a. Pelet

b. Pakan Alternatif Seperti, anakan ikan, keong, cacing, ulat, dll

Sebaiknya pemberian pakan dilakukan sesuai dengan kondisi ukuran ikan itu sendiri agar ikan mudah memakannya, diusahakan pemberian pakan jangan sampai telat karna akan berdampak pada pertumbuhan ikan yang tidak maksimal.

4. Penyakit dan penanganannya

1. Penyakit yang disebabkan Parasit

Ciri – cirinya:

Ikan berkumpul di tempat yang gelap

Menggosok – gosokan tubuhnya

Penanggulangannya :

Memberikan formalin 20 ppm

Menaruh ikan pada larutan Malachite Gren 4 gr/Ltr selama 24 jam

Eksta sambiloto yang dilarutkan kedalam air

2. Penyakit yang disebabkan bakteri

Ciri – cirinya:

Menyerang bagian perut, punggung serta ekor yang disertai dengan pendarahan

Penanggulangannya :

Menaruh ikan pada larutan  PK 10 – 20 ppm selama 30 – 60 menit

Memberikan Parutan Kunyit pada tubuh ikan

3. Penyakit yang disebabkan Jamur

Ciri – cirinya:

Luka di bagian punggung, tutup ingsang, sirip yang ditumbuhi benang halus seperti kapas

Penanggulangannya :

Menaruh ikan pada larutan Malachite Gren 2 – 3  gr/Ltr selama 30 menit diulang selama 3 hari berturut  - turut.

Menggunakan eksta lengkuas.


5. Pemanenan

Umumnya ikan patin yang diminati dipasaran memiliki bobot 1 kg / ekor, untuk mencapai bobot diatas kita membutuhkan waktu 6 - 12 bulan dari proses penebaran bibit, dengan kualitas benih yang baik, pola makan yang teratur dan memenuhi standar asupan gizi, serta jumlah dan ukuran kolam yang sudah ditentukan.




PANDUAN TERNAK SEMUT RANGRANG



Hai sobat.

Apa kabar?

Mudah – mudahan dalam keadaan baik dan sehat selalu.

Kali ini saya akan membahas tentang teknik budi daya semut rangrang, tapi sebelum kita lanjut membahas tentang budidaya semut rangrang ada baiknya kita mengetahui Karakter semut rangrang itu sendiri.

Semut rangrang atau di sebut juga dengan oecophyla smaragdina termasuk serangga dalam ordo hymenoptera family formicidae, semut rangrang ini terkenal karena kemampuannya membuat sarang yang unik di pucuk pohon, meskipun tidakmemiliki sengat, semut rangrang juga terkenal dengan gigitannya yang terasa pedas, karena racun yang dikeluarkannya mampu menyerang saraf.

Ukuran tubuhnya besar memanjang ,berwarna coklat kemerahan atau kehijauan, semut ini merupakan serangga sosial yang hidup dalam suatu koloni atau kelompok. Sebagai serangga sosial, semut rangrang melakukan semua aktifitasnya secara bersama – sama antara lain penjelajahan wilayah, pengamanan koloni dari predator atau musuh , pencari makan dan pembuatan sarang.

Semut rangrang yang bersifat agresif dan predator ini sering digunakan sebagai biokontrol agen pengendali hama pada perkebunan tropis untuk meningkatkan produksi tanaman seperti yang dilakukan petani mete di australia dan petani kakao di vietnam. Selain itu semut rangrang juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein dan asam lemak terutama larva semut yang bisa dimakan secara langsung.

Dibeberapa negara kelezatan semut rangrang mempunyai harga sangat tinggi dan dipanen dalam jumlah besar dengan cara ini semut rangrang berkontribusi terhadap sosial ekonomi lokal, di thailand utara harga larva semut rangrang dua kali harga daging sapi berkualitas tinggi, selain beberapa manfaat tersebut, semut rangrang juga digunakan sebagai salah satu alat pengobatan medis seperti yang dilakukan di china dan india sedangkan di indonesia, telur dan larva semut rangrang di manfaatkan sebagai pakan burung kicau, hal ini membuktikan bahwa keberadaan semut rangrang dapat memberikan manfaat ganda terhadap lingkungan kita, baik langsung maupun tidak langsung.

Secara alami semut rangrang akan melakukan aktivitas sejak menetas dan mampu berjalan, Tetapi setelah dewasa semut rangrang akan melakukan tugas masing -   masing individu dalam koloni berdasarkan fungsi reproduksinya yang dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu semut reproduktif dan semut nonreproduktif.

Dalam kondisi normal, baik lingkungan tempat tinggal sarang, suhu, intensitas cahaya, maupun ketersediaan makanan yang cukup, ratu semut rangrang mampu bertelur 240 s/d 700 butir perhari dalam bentuk gundukan sebesar setengah tetes air,terus menerus selama 12 bulan sebelum akhirnya mati, telur – telur ini akan didistribusikan keseluruh sarang dalam koloni oleh semut pekerja dengan menempelkan setiap telur ke dinding sarang dengan mengabsorsi oksigen di udara sekitarnya, kandungan protein dalam telur akan tumbuh menjadi embrio yang di bantu suntikan nutrisi berupa fruklosa oleh semut pekerja sampai menjadi larva dan akan menetas pada hari ke 16, kulit bagian luar telur spesies oecophylla tidak berupa cangkang atau kepompong seperti spesies lain ini dikarenakan semut dewasa memanfaatkannya untuk membuat jaring sutera pada sarang koloni.

Semut reproduktif terdiri dari ratu dan jantan yang memegar peran sangat penting dalam perkembang biakan suatu koloni, dari ratu akan dihasilkan semua elemen koloni, seperti calon ratu, semut jantan, smut penjaga, maupun semut pekerja dibutuhkan kurang lebih 6 bulan terhitung setelah menetas bagi calon ratu untuk dapat mencapai kematangan dalam proses reproduksi.

Calon ratu muda memiliki ciri- ciri :


a. Ukuran antara 15-16 mm 

b. Tubuh berwarna hijau kecolatan

c. Bersayap

Apabila dalam koloni terdapat beberapa sarang turunan, perpindahan sarang yang dilakukan oleh calon ratu muda biasanya tidak akan diterima oleh semut penghuni sarang tersebut, meskipun masih dalam satu koloni.

Semut nonreproduktif adalah jumlah terbesar dari semut betina mandul dalam sebuah koloni semut rangrang mereka bertuga mengola keseluruhan koloni secara bersama – sama dari mencari makanan, membagi makanan, merawat telur dan larva, membuat sarang, dan menjaga koloni dari predator. Ketika jumlah koloni cukup besar maka berdasarkan tugasnya secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu semut penjaga dan semut pekerja.

Ciri –ciri semut penjaga yaitu :


a. Tubuh berwarna coklat tua 

b. Tidak bersayap

c. Terlihat lebih agresif

d. Ukuran 8 – 10 mm

Semut penjaga menghabiskan sebagian besar waktunya berada diluar sekitar sarang, untuk melindungi anggota koloni dari benda /mahluk asing yang dianggap sebagai predator atau musuh yang membahayakan koloninya.

Ciri – ciri semut pekerja yaitu :


a. Tubuh berwarna coklat

b. Tidak bersayap

c. Ukuran 8 – 10 mm

Semut bertugas memindahkan telur dan larva agar mendapat oksigen yang cukup, memperbesar atau membuat sarang baru disekitar koloni jika koloni semakin besar, serta mencari dan memberi makan seluruh elemen koloni.
Dalam kondisi koloni tidak mempunyai ratu biasanya koloni dengan satu sarang kecil maka semut pekerja akan bertelur, karna telur tidak di buahi, maka telur yang dihasilkan tidak akan menetas, hal ini dilakukan bukan untuk menambah besar koloni, tetapi semut mengambil manfaat dari cairan yang dikeluarkan telur untuk membuat jaring jaring pengikat sarang mereka.
Aktivitas pencarian makan dilakukan semut rangrang hanya di daerah teritorialnya, suhu lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap aktivitas pencarian makan, semut rangrang mencari makan pada saat suhu udara 23 – 30 derajat celcius, pada saat suhu udara diatas 30 derajat celcius aktivitas pencarian makan berkurang, aktivitas normal semut rangrang lebih besar dibandingkan dengan aktivitas nonnormalnya, yaitu antara pukul 09.00 – 10.30 dan 15.00 – 18.00 merupakan waktu yang paling banyak digunakan semut rangrang untuk mencari makan, selebihnya waktu mereka digunakan untuk didalam sarang.
Selain kebutuhan nutrisi , ketersediaan makanan sekitar sarang dan tingkat pertumbuhan koloni juga mempengaruhi aktivitas pencarian makan, semut rangrang membutuhkan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya, nutrisi tersebut berupa karbohitrat, lemak, dan protein. Jika di alam liar sumber karbohidrat di peroleh dari simbiosis mutualisme dengan kutu daun yaitu semut rangrang mendapatkan cairan manis berupa glukosa dan sukrosa dari kutu daun da sebaliknya kutu daun mendapatkan perlindungan dari bahaya predator. Sedangkan sumber protein dan lemak diperoleh dari memengsa serrangga seperti lalat, belalang, kupu –kupu, ulat dll. Makanan akan disimpan dalam sarang semut rangrang sebagai cadangan saat sumber makanan disekitar sarang berkurang.
Semut rangrang memiliki sistem komunikasi kimiawi untuk berhubungan dengan sesama anggota koloninya, berupa gas cair yang kita sebut dengan feromon, semut pekerja yang menemukan makanan, akan mengeluarkan feromon dalam kapasitas tertentu melalui pori kecil di bagian ekornya yang disebut gaster dan sumber feromon yang dikeluarkan ini akan diterima oleh semut lain sebagai titik koordinat makanan.
Semut rangrang membentuk sarang dari beberapa benda yang tidak tembus cahaya, jika dialam liar biasanya helai daun guna mendapat kan intensitas cahaya yang tepat dijalin dengan menggunakan bahan benang sutera yang dikeluarkan dari larva kemudian dicampur feromon dari mulut semut rangrang dewasa dan dikeringkan dengan bantuan sinar matahari, sarang bersifat polydomous, yang artinya satu koloni mendiami banyak sarang dalam satu tempat atau dalam tempat yang berbeda dalam satu koloni, pembuatan sarang turunan dilakukan jika sarang utama / induk tidak dapat lagi menampung ratusan atau ribuan semut pekerja.
Setelah sarang turunan di bangun, pemindahan koloni dilakukan dimulai dengan pemindahan larva, pembuatan sarang baru dilakukan apabila sarang lama sudah tidak lagi nyaman untuk ditempati, karena merasa terganggu, rusak, atau alasan ketersediaan sumbermakanan disekitar yang tidilayah kekuasaan semut rangrang bersifat absolut, ini berarti tidak memungkinkan bagi semut atau serangga lain untuk hidup dalam wilayah kekuasaannya, bukti absolut dari kekuasaan wilayah semut ini yaitu pemangsaan terhadap serangga yang masuk kedalam wilayahnya, garda terdepan dalam rangka pertahanan wilayah kekuasaan ini dilakukan oleh semut penjaga, dalam kondisi satu semut penjaga tidak mampu menghadapi musuh maka semut rangrang akan mengeluarkan feromon sebagai sinyal pemberi tahu terhadap semut penjaga lainnya.
Tahapan tahapan budidaya semut rangrang :
1.   Persiapan Tempat Atau Kandang
Untuk budi daya keroto tempat merupakan hal yang sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan budidaya, banyak sekali hal - hal yang harus diperhatikan untuk kenyamanan semut rangrang tinggal di kandang, diantaranya suhu ruangan, keamanan dari predator dan intensitas cahaya, sedangkan bahan yang bisa kita gunakan sebagai tempat tinggal semut rangrang itu banyak sekali di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan diantaranya:
-        Toples

-        Pipa

-        Botol air mineral

-        Ember

-        Kardus dll

Pembuatan kandang dilakukan dengan cara membuat rak - rak dari kayu, bambu, baja ringan, besi hollo dengan ukuran Panjang 3 m lebar 1 meter dan tinggi 1,5 meter akan tetapi ukuran tidak menjadi patokan karna kesemuanya itu sebaiknya di sesuaikan dengan kondisi lahan yang ada.

Untuk kaki rak usahakan di alasi dengan wadah yang di beri minyak untuk menghindari semut rangrang kabur dari tempatnya, serta posisi rak usahakan jangan menyetuh dinding atau benda yang bisa membuat semut kabur melalui jalan itu.

2.   Penyiapan bibit semut rangrang

Untuk masalah bibit kita dapat mengambilnya dari alam ataupun membelinya dari peternak – peternak yang ada di sekitar kita baik secara on line ataupun off line, yang jelas untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya kita menggunakan bibit yang berkualitas. Adapun ciri ciri bibit semut rangrang yang bagus adalah sebagai berikut :

-      usahakan isi koloni semut sudah cukup penuh dan banyak sehingga produksi telur krotonya lebih cepat. Jangan membeli bibit kroto yang isi koloni semutnya masih sedikit, karena produktivitas semut rang-rang dalam menghasilkan kroto akan kurang cepat.

-      pastikan kondisi semut cukup sehat alias hidup. Hindari  membeli semut yang kondisinya sudah lemas dan stress. Bisa dipastikan, semut yang demikian sulit dan lambat berkembang biak, bahkan cepat punah dan habis dengan sendirinya.

-      pastikan semut rang-rang sudah menghasilkan telur. Lihat ada tidaknya telur kroto di dalam toples bibit kroto yang akan anda beli. Koloni semut rangrang umumnya lebih betah tinggal, jika di dalam media sudah ada telur kroto. Akan berbeda, jika di dalam koloni semut tidak ada krotonya, semut akan cenderung mencari jalan untuk pergi dari media.

-      pastikan ada ratu semut dalam media. Pilihlah bibit kroto yang ada ratunya, jangan asal saja dalam memberli bibit kroto. Ratu selain membuat semut koloni lebih betah, juga memiliki telur kroto yang lebih besar dan lebih banyak dari pada semut lainnya. Namun, ratu semut memang susah dicari. Oleh karenanya, tidak harus ada banyak ratu, karena bisa saja dibunuh oleh koloni semut.

3.   Pakan dan minuman

Adapun makannan yang bisa diberikan pada semut rangrang itu banyak sekali diantaranya :

-      Ulat hongkong

-      Olat kandang

-      Olat jerman

-      Belalang

-      Jangkrik

-      Daging dagingan dll

Dalam pemberian pakan pada semut rangrang usahakan jangan berlebihan karna akan membuat kandang menjadi kotor sehingga menimbulkan jamur,dan juga jangan terlalu sedikit sehingga membuat semut rangrang berusaha kabur untuk mencari sumber makanan di tempat lain, akan tetapi yang sedang sedang saja kesemuanya itu tidak terlepas dari cara kita dalam mengontrol pola pakan semut rangrang.

Sedangkan ontuk minum semut rangrang itu bisa kita berikan air yang di beri gula dengan perbandingan satu gelas air di beri satu sendok makan gula pasir atau bisa juga kita berikan air kelapa.

4.   Hama dan penyakit

Adapun hama yang menyerang semut rangrang terdisi dari :

1.  Hama psredator yaitu hama yang secara langsung mengurangi populasi semut atau telur semut secara massal contohnya cicak, tikus, katak, kadal, ayam

2. Hama pengganggu yaitu hama yang mengganggu produktifitas semut, mengganggu kandang, makanan, dsb.

5.   Panen

Panen keroto sebaiknya dilakukan 2 bulan sekali agar semut dapat berregenerasi sehingga usaha ternak kita dapat berjalan langgeng.









29 January, 2020

Mari Kita Belajar Beternak Lovebird



Hallo Sobat....!!!

Apakah Kalian Tau?

Sejarah dan asal usul Burung Lovebird?

Jika belum tau, disini saya akan menceritakan sedikit sejarah asal usul burung lovebird, sebelum saya menjelaskan cara budidaya burung lucu dan bikin gemes yang satu ini.

Lovebird berasal dari bahasa inggris dimana love memiliki arti cinta dan bird memiliki arti burung yang mana jika kedua kata tersebut di gabungkan maka memiliki arti burung cinta.

Lovebird sering digunakan sebagai lambang cinta di karenakan burung yang satu ini sangat setia kepada pasangannya, lovebird tidak akan kawin dengan pasaangannya hingga salah satunya mati, itu menandakan burung ini cukup setia.

Adapun asal usul burung yang satu ini adalah burung ini berasal dari wilayah afrika dan tersebar di kawasan Madagaskar, Ethiopia, Eritrea, Zambia, Victoria, Zimbabwe, Malawi, Mozambik, Kenya, Tanzania, Anggola, dan Namibia.

Lovebird masuk ke indonesia diperkitakan pada tahun 1995 itupun dengan jumlah yang masih relatif sedikit dikarenakan mulai sedikitnya populasi burung kicau dan hias asli indonesia dimana semakin banyaknya permintaan pecinta burung di indonesia maka dari itu masuklah burung burung luar ke indonesia salah satunya lovebird.

Pada Tahun 2000 an harga burung lovebird melambung tinggi per ekor harganya bisa mencapai 10 jutaan tetapi dengan kualitas yang baik, sehingga pada waktu itu banyak sekali yang mencoba membudidayakannya.

Baiklah Sobat sekalian itulah sejara singkat mengenai burung lovebird burung yang lucu yang bikin gemes yang satu ini, selanjutnya disini saya akan menjelaskan tahapan tahapan untuk membudidaya burung lovebird ini:

     1. Penyiapan lahan ataupun kandang

Disetiap budidaya, kandang atau pun tempat merupakan salah satu hal yang utama dan harus diperhatikan, khusus untuk budidaya lovebird kandang bisa kita bedakan menjadi dua jenis berdasarkan fungsinya:

a.    Kandang koloni dimana kandang ini kita desain dengan ukuran yang relatif besar sehingga bisa digunakan untuk beberapa burung ataupun suatu koloni lovebird, kandang ini berfungsi untuk menyeleksi indukan yang siap untuk dikawinkan dan cara mengetahui burung yang siap kawin cukup mudah. Anda cukup mengamati lovebird yang mulai berpasangan maka anda dapat memisahkan kedua burung tersebut ke tempat kandang budidaya.

Untuk ukuran kandang sendiri sebenarnya tidak terlalu baku, kita dapat sesuaikan dengan jumlah burung yang mau kita tangkar di kandang itu adapun kandang yang bisa kita buat:

-      Panjang 2 meter, Lebar 1,5 meter, tinggi 2 meter

-      Panjang 3 meter, Lebar 1,5 meter, tinggi 1,5 meter

-      Panjang 1,5 meter, Lebar 1,5 meter, tinggi 1,5 meter

-      Panjang 3 meter, Lebar 1,5 meter, tinggi 2 meter

-      Panjang 4 meter, Lebar 1,5 meter, tinggi 2 meter

Kesemuanya itu disesuaikan dengan lokasi yang ada dan jumlah burung yang akan kita tangkar atau kita kandang.

Untuk bahan yang digunakan, untuk atap kita bisa menggunakan seng, asbes, genteng dll sementara untuk rangkanya kita bisa menggunakan kayu, baja ringan,ataupun besi hollo sedangkan untuk dindingnya kita bisa menggunakan kawat anyaman.



b.  Kandang sekat atau kandang budidaya ini berfungsi sebagai tempat burung  lovebird yang sudah berjodoh guna memudahkan kita dalam mengawasi burung  untuk melakukan proses perkawinan. Untuk ukuran kandang ini sendiri dibuat dengan ukuran yang tidak terlalu sempit maupun terlalu besar, yang penting burung dapat bergerak cukup leluasa dan dapat terbang – terbang kecil.

Dalam kandang budidaya ini hal – hal yang perlu disiapkan diantaranya tempat untuk bertelur dan mengeraminya yang sering disebut dengan istilah glodok. Penyiapan Glodok ini merupakan hal yang penting dalam proses budidaya burung lovebird, mengapa? Karena setelah berjodoh segala proses aktifitas lovebird dilakukan di dalam glodok mulai dari kawin, bertelur, mengerami, hingga meloloh anaknya.




2.   Pemilihan Bibit atau indukan

Untuk Pemilihan Bibit sebaiknya kita memperhatikan kriteria – kriteria burung lovebird yang baik diantaranya:

a.  Memiliki kepala yang besar karena burung lovebird yang memiliki kepala yang besar itu menandakan memiliki mental ataupun nyali yang besar

b.   Memiliki postur tubuh yang ideal dengan ciri postur tubuh bagian tengah dengan perbandingan pada leher, kaki, ekor, serta tubuh dalam keadaan seimbang

c.    Kondisi sayap mengapit kuat dan kaki mencengkeram kuat

d.    Gerakan lincah dan gesit

e.    Nafsu makan besar

f.     Leher panjang padat

g.    Tidak cacat  dan buluh bersih

h.    Kondisi Bolamata besar dan bercahaya dengan sorot mata tajam.

     3. Proses Perkawinan

Untuk Burung Lovebird yang siap kawin biasanya berumur minimal 1 tahun dengan ciri – ciri sebagai berikut :

a. Untuk burung betina biasanya sering mengangkat ekornya keatas dan merentangkan sayapnya

b.  Untuk burung pejantan biasanya akan sering mengosok gosok pantatnya pada sangkar

Setelah mereka  menjalani proses perkawinan dan sang betina telah bertelur maka usahakan kita jangan terlalu sering melihatnya karna akan membuat burung merasa terganggu jika ingin melihat lakukan dari jarak jauh saja.

Jika betina tidak mau mengerami telurnya letakan burung tersebut dengan burung lain yang sedang mengerami telurnya, bagi burung lovebird yang baru pertama bertelur jika telur tidak menetas jangan khawatir dan putus asa, mengapa? Karena ini merupakan hal yang wajar, dikarenakan burung lovebird belum siap bertelur atau karna faktor external lainnya.

Ketika telur burung lovebird menetas biarkan hingga berumur 14 hari atau hingga anak lovebird keluar dari sarangnya barulah kita pisahkan indukannya dan letakan anakan lovebird pada kandang yang diberi lampu sebagai penghangat.

Untuk pemberian pakan anakan burung lovebird sebaiknya sobat membantunya dengan menggunakan suntukan yang telah dilepas jarumnya kemudian sobat bisa berukan bubur bayi ataupun pelet yang sudah di sedu dengan air hangah kemudian suapi, pemberian pakan dapat dilakukan 4 jam sekali, perhatian khusus memang harus di berikan pada anakan burung lovebird hingga dapat makan sendiri.

     4. Jenis Penyakit dan penanggulangannya

Setiap mahluk hidup pasti akan sakit, khusus untuk burung lovebird jenis – jenis penyakit yang biasa menyerangnya dan penanggulangannya adalah sebagai berikut :

a.    Penyakit gangguan pernafasan

Penyebabnya : Biasanya disebabkan oleh bakteri E.coli dan virus mycoplasma  dengan gejala burung sering bersin – bersin, pada malam hari burung mendengkur, hidung berlendir, dan aktifitas gerak burung menurun.

Penanggulangannya : Pisahkan burung lovebird ke kandang isolasi dan segera obati dengan fit Oriq

b.    Berak Kapur

Penyebabnya : Salmonela yang menyerang saluran pencernaan pada burung lovebird, penyakit ini menular dan penularannya sangat cepat dengan gejala yang timbul kotoran burung berbentuk cair,warnanya putih seperti kapur dan nafsu makan menurun.

Penanggulangannya : Selalu memperhatikan kebersihan kandang dan memberi disinfektan atau bioseptik dan seger pisakan burung yang terinfeksi dari burung lainnya ke kandang isolasi kemudian obati dengan Ebodre sebanyak 2 tetes dilakukan 2 kali sehari yaitu siang dan sore hari anda dapat mencampurkannya pada makanannya.

c.    Coryza

Penyebabnya : yaitu virus Hemophillus gallinarum yang menyerang muka sehingga disekitar kepala burung lovebird menjadi bengkak dan nafsu makan menurun dika tidak segera diobati burung akan mati, penularan penyakit ini melalui udara, debu, minumam, dan makanan.

Penanggulangannya : Selalu menjaga kebersihan kandang dan segera obati dengan biojanna 6

d.    Bubul

Penyebabnya : yaitu bakteri Staphylococcus yang menyerang kulit kaki karna tempat yang tidak bersih, dengan ciri – ciri kaki bengkak, kuku memanjang dan sisik kaki yang merenggang jika tidak ditangani dengan serius burung akan mati.

Penanggulangannya : Membersihkan kandang dengan rutin dan mengganti tempat bertengger burung secara berkala dan diobati dengan D2K sesuai ketentuan atau dengan obat tradisional seperti lidah buaya, daun kemangi, daun peterseli, bawang putih.

e.    Cacingan

Penyebabnya : kondisi kandang serta tempat makan dan minum yang kotor sehingga cacing tambang, cacing gelig, cacing pita, dan cacing hati berkembang biak dengan gejala burung kurang bergairah, bulu ronto, kotoran cair, dan badan kurus penyakit ini menyerang saluran pencernaan dan hati.

Penanggulangannya : Menjaga selalu kebersihan kandang dan memberikan obat Vermixpro atau combantrin, atau obat tradisional yaitu kulit mangga, wortel, biji lamtaro, biji jeruju, kelapa, kerokot, daun pepaya,dan daun jambu.

     5. Analisa budidaya lovebird

Biaya kandang, Bibit  dan peralatan selama satu tahun 

lebih kurang Rp. 6.200.000/12 =                                    Rp.   520.000

Bibit 5 Pasang  Rp. 6.500.000 / 12 =                                          Rp.    541.000

Biaya pakan dan obat – obatan  1 bulan                          Rp. 6.700.000

Total pengeluaran per bulan                                           Rp. 7.761.000

          Pendapatan per bulan
          17 Ekor X Rp. 650.000                                         Rp 11.050.000

Keuntungan per bulan
Rp 11.050.000 - 7.761.000 =                                         Rp. 3.289.000

Bagai mana apakah anda tertarik untuk budidaya burung lovebird ini ?
Semoga artikel ini bermanfaat ...........................